Rabu, 14 September 2011

Rembulan dalam Hatiku

Namaku Wulan, aku terlahir seperti layaknya anak-anak lain namun sekarang aku buta. Aku anak tunggal di keluargaku. Kedua orang tuaku sudah meninggal, aku tinggal bersama tanteku di sebuah rumah yang ditinggalkan orang tuaku. Sekolahku hanya sampai kelas XI SMA. Aku putus sekolah karena aku malu, teman-temanku mengejekku karena aku buta.
            Waktu itu aku bersama keluargaku sedang dalam perjalanan menuju puncak untuk berlibur. Kami sudah merencanakan untuk berlibur ke puncak. Namun di tengah perjalanan mobil kami di tabrak oleh truk besar yang sedang melintas di depan mobil kami. Setelah aku sadar aku tidak bisa melihat apapun, semuanya hitam. Aku bertanya pada diriku, ‘ada apa ini? Mengapa gelap seperti ini?’
“Ibu, Ayah,” aku berteriak sambil menangis, lalu ada suara yang menghentikan tangisanku.
“Kamu ada di rumah sakit. Kamu dan keluargamu mengalami kecelakaan.”
“Ayah dan Ibu saya mana dok? Mengapa saya tidak mendengar suara mereka? Dan mengapa semuanya gelap? Saya kenapa, Dok? Kenapa?” tanyaku kepada dokter sambil menangis.
“Wulan yang sabar ya? Mmm, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain.”
“Nggak, Dok. Nggak mungkin. Dokter bohong. Nggak mungkin, Dok,” aku berteriak dan merasa ini mimpi buruk, namun ini kenyataan.
“Wulan maafkan kami, mata kamu buta, yang sabar ya?” aku hampir tak percaya bahwa ini semua nyata bukan mimpi.
            Semenjak aku ditinggal kedua orang tuaku, aku menjadi penyendiri dan tidak periang lagi. Hari pertama aku berangkat sekolah dengan mata buta tidak mudah. Aku berangkat diantar tanteku. Setelah aku sampai di sekolah, teman-temanku kaget melihat aku seperti ini. Memang aku tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun kecuali tanteku. Setelah mereka tahu kalau aku buta, mereka menjauhi aku. Di sekolah aku tidak mempunyai teman sampai akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari sekolahku.
            Semenjak aku keluar dari sekolahku, aku memutuskan untuk tetap berdiam diri di rumah. Tidak banyak yang aku lakukan selama di rumah. Aku merasa dunia ini tidak ada artinya lagi. Pernah aku mencoba untuk bunuh diri, namun tanteku menggagalkan rencana ku. Dalam hidupku hanya ada warna hitam, tidak seperti yang dulu dunia ku penuh warna-warni keindahan.
            Dulu sebelum aku mengalami kecelakaan, hobiku adalah melukis. Suatu hari aku teringat waktu aku bertanya kepada ibuku mengapa namaku Wulan dan ibuku menjawab bahwa Wulan sama artinya dengan rembulan, dan rembulan itu menyinari disaat bumi ini gelap. Ibuku memberi nama aku Wulan agar aku bisa menerangi hidupku serta hidup orang lain.
            Saat aku teringat perkataan ibuku, aku mencoba untuk kembali melukis. Sedikit demi sedikit aku menggoreskan cat air ke kanvas, tapi aku tidak bisa. Aku gagal. Walaupun tanteku berkata bahwa lukisanku bagus, tapi aku yakin tanteku berbohong. Aku hampir putus asa namun aku bermimpi dan di dalam mimpiku ibuku berkata, “Lukisanmu sangat bagus, Nak. Jangan kau hentikan apa yang sudah menjadi bagian dari hidupmu. Ibu yakin kamu bisa. Kamu bukan anak yang lemah. Kamu wanita yang kuat yang tidak mudah putus asa.”
 Setelah aku bangun dari tidurku, aku menangis. “Ibu, Ibu dimana, Bu? Ibu gag sayang sama Wulan. Ibu ninggalin Wulan. Semuanya gelap, Bu. Wulan buta. Wulan buta, Bu.”
Tiba-tiba tanteku membuka pintu kamarku. Aku langsung memeluknya. Setelah aku mendengar ucapan ibuku walaupun hanya dalam mimpi, semangatku mulai kembali. Aku berfikir, aku tidak boleh terus menerus seperti ini. Hidup harus terus berjalan. Aku mencoba melukis membentuk sebuah bulatan. Aku ingin melukis diriku sendiri yaitu bulan. Bulan yang indah. Aku melukis dengan mata hatiku dan aku percaya aku bisa. Setelah lukisanku jadi, ku persembahkan kepada tanteku.
“Kamu melukis bulan, Sayang? Bulannya cantik sekali seperti kamu, Lan.”
“Ini untuk Tante. Aku mencoba untuk melukis diriku sendiri, Tante. Walaupun hasilnya tak sebagus yang dulu aku kerjakan.”
“Ini indah, Sayang. Tante bangga sama kamu.”
“Aku ingin memulai hidupku yang baru. Aku yakin aku bisa walaupun Tuhan tak mengijinkanku melihat dunia ini, tapi aku masih punya tante yang akan mewarnai hidupku.”
“Iya, Wulan... Hidup harus tetap berjalan.”
            Seiring berjalannya waktu, aku mengisi hari-hariku di rumah dengan melukis. Lukisanku selalu berbentuk bulan karena aku ingin menunjukkan kepada ibuku bahwa rembulannya kini sudah kuat menghadapi dunia yang penuh kegelapan ini. Aku ingin ibu bangga dengan hasil karyaku. Walaupun sampai sekarang aku tak berani untuk keluar rumah.
“Wulan, apa kamu nggak pingin menghirup udara segar?”
“Nggak, Tante,” jawabku.
“Kenapa, Lan? Sudah lama sekali kamu tidak merasakan segarnya udara luar.”
“Buat apa aku keluar rumah, Tante? Aku tak bisa melihat apa yang ingin aku lihat.” Tante mengerti apa yang baru saja aku ucapkan dan diapun memelukku.
“Tante, Wulan pingin ke makam ibu sama ayah,” pintaku pada Tante.
“Besok Tante antar, Lan. Sekarang kamu tidur ya... Udah malem.”
“Iya, Tante.”
            Keesokan harinya aku dan tanteku pergi ke makam ibuku. Walaupun aku sekarang tidak bisa melihat apapun, tapi aku percaya aku bisa melihat indahnya dunia dalam mata hatiku dan mimpiku. Ibuku dulu pernah bilang kalau aku akan lebih bahagia apabila aku bisa mensyukuri apa yang aku punya sekarang, karena masih banyak anak lain yang tak seberuntung aku.
            Setiap hari aku melukis, setiap hasil lukisanku di gantung di dinding oleh tanteku. Entah mengapa tanteku melakukan semua itu. Apa dia ingin melihatku bahagia? Memang aku senang tanteku begitu baik sama aku tapi tetap aku ada yang kurang. Andai ibu masih ada, akan ku tunjukkan semua lukisan-lukisanku. Aku ingin sekali melihat lukisanku. Apa benar yang di katakan tanteku bahwa lukisan-lukisanku sangat bagus.
            Tak terasa waktu berjalan sangat cepat. 2 tahun sudah kulewati hari dirumahku tanpa mengenal dunia luar. Kali ini aku memberanikan untuk pergi ke taman dan melanjutkan lukisanku di taman, mungkin melukis di luar akan membuatku tambah segar.
Ketika aku sedang melukis ada ibu-ibu yang berkata denganku. “Nak, ini bukan warna bulan, warna bulan itu kuning cerah. Ini lebih pantas untuk warna tanaman, tapi lukisanmu indah sekali. Kamu bisa melukis Ibu?”
“Makasih atas pujiannya, Bu. Tapi maaf saya buta, jadi saya tidak bisa melukis wajah Ibu.”
“Ibu minta maaf, Nak, Ibu tidak tahu.”
“Iya, nggak apa-apa kok, Bu.” Setelah aku mengucap kalimat terakhirku, aku tak mendengar lagi suara ibu-ibu tadi. Suara nan lembut dan merdu. Sejenak aku teringat pada ibuku. Ya, itu seperti suara ibuku. Lalu aku bergegas pulang ke rumah.
            Sesampainya di rumah aku menceritakan kejadian di taman tadi pada tanteku. Tanteku hanya menangis mendengar ceritaku.
“Mungkin hanya kebetulan saja suara ibu-ibu tadi mirip dengan suara ibumu, Wulan.”
“Tapi itu suara Ibuku, Tante. Aku tau suara Ibuku. Aku juga punya kontak batin dengan ibuku. Itu Ibu, Tante. Ibu masih hidup. Besok Wulan akan pergi ke taman lagi.”
“Ya sudah. Sekarang kamu istirahat saja. Kamu pasti capek dari taman.”
“Iya, Tante.”
            Keesokan harinya aku pergi ke taman lagi, namun hingga sore aku tak mendengar suara merdu itu lagi. Tapi aku tak putus asa. Keesokan harinya aku kembali ke taman, namun hasilnya sama saja. Aku tidak mendengar suara merdu itu. Hingga akhirnya aku menyerah karena selama sebulan aku tidak mendengar suara ibu-ibu itu lagi.
            Kehidupanku kembali lagi, aku hanya di rumah. Aku sudah mengurungkan niatku untuk pergi ke taman lagi. Hingga suatu hari tanteku bertanya kepadaku.
“Akhir-akhir ini Tante lihat kamu jarang pergi ke taman. Bukankah kamu senang ke taman karena ada ibu-ibu yang mirip dengan suara ibumu?” tanya Tanteku.
“Wulan tidak mendengar suara ibu-ibu itu lagi, Tante. Entah kenapa Ibu itu tidak pergi ke taman lagi.”
“Apa hanya gara-gara tidak ada Ibu itu lagi lalu kamu tidak mau pergi ke taman?”
“Iya, Tante. Karena aku rindu sama ibu. Aku hanya ingin mendengarkan suara ibu-ibu itu.”
“Kamu tak ingin mencari teman?” tanya Tanteku lagi.
“Nggak, Tante. Aku hanya ingin Ibuku.”
“Apa sampai sekarang kamu belum mengikhlaskan ibumu pergi?”
“Belum, Tante. Aku nggak butuh temen. Aku hanya butuh ibu karena bagiku ibu adalah segalanya. Ibu bisa menjadi teman, bisa menjadi guru, bisa menjadi apa yang aku inginkan, Tante,” jelasku selengkap-lengkapnya.
“Iya, Tante mengerti Wulan. Tapi apa kamu akan menggantungkan hidupmu hanya di rumah saja?”
“Aku nggak tau, Tante. Aku mau istirahat dulu, Tante. Assalamualaikum.”
“Waalaikumussalam,” jawab Tanteku.
***
            5 tahun sudah ku lalui kehidupan gelapku. Suatu hari tanteku membawa kabar berita gembira. “Wulan, ada kabar gembira buat kamu,” katanya dengan wajah gembira.
“Apa itu, Tante?” jawabku antusias.
“Ada pendonor yang mau menyumbangkan matanya ke kamu.”
“Serius, Tante?” tanyaku memastikan.
“Iya, Lan, besok orangnya mau datang ke rumah kita,” cerita Tanteku.
“Yaudah. Besok kita siapkan segalanya.”
            Keesokan harinya, pihak dari keluarga yang akan mendonorkan matanya kepadaku datang ke rumahku. Kami membicarakan tentang donor mata tersebut. Dan akhirnya setelah aku mendapat donor mata, aku tinggal menunggu kapan operasinya dilaksanakan.
***
            Hari ini aku operasi. Aku takut apabila operasinya gagal. Namun akhirnya operasinya berjalan dengan lancar. Aku sangat senang karena sudah sekian lama aku tidak melihat warna dunia luar, yang aku lihat selama ini hanya hitam kelam.
            Hari-hari setelah operasi, aku mengawali hidupku yang baru. Memulai lembaran-lembaran baru. Namun aku sadar aku bukan anak yang pandai dalam hal akademik karena aku putus sekolah. Akupun memutuskan untuk terus melukis dan melukis.
            Ketika aku sedang melamun di teras rumah, aku teringat waktu aku masih buta dan aku pergi melukis di taman. Ya, aku akan pergi ke taman. Aku berharap setelah aku bisa melihat lagi, aku bisa menemukan ibu-ibu bersuara merdu itu. Aku melukis di taman, melukis seisi taman dan tiba-tiba dari arah belakang aku mendengar suara merdu itu. Aku yakin itu suara ibu-ibu yang waktu itu. Aku menoleh kebelakang dan ibu-ibu itu sedang berbicara dengan seseorang yang duduk di sebelahnya. Saat aku sedang memerhatikan mereka, tiba-tiba ibu itu berjalan menuju ke arahku. Aku bingung harus berbuat apa.
“Kamu yang waktu itu di taman ‘kan? Yang melukis bulan dengan warna hijau?” tanya si Ibu padaku.
“Iya, Bu. Apa Ibu yang meminta saya untuk melukiskan wajah Ibu?” tanyaku penasaran.
“Kamu pasti tidak menyangka wajah ibu seperti ini. Ibu tau kamu ingin menemui ibu lagi karena ingin mendengar suara ibu.”
“Ibu tau dari mana?” tanyaku lagi.
“Sebenarnya sewaktu kamu masih buta, saat kamu pergi ke taman setiap hari, Ibu selau memperhatikanmu dari kejauhan.”
“Kenapa Ibu tidak menemui saya saja?”
“karena ibu tau niatmu itu. Jadi ibu tak mau menemuimu. Ketahuilah, Nak, yang indah tak selamanya indah.”
“Iya, Bu, maafkan saya. Saya merasa suara ibu seperti suara ibu saya yang sudah meninggal jadi saya ingin selalu mendengar suara ibu.”
“Kalau begitu setiap hari pergilah ke taman, karena ibu setiap saat ada di taman.”
“Kenapa ibu selalu di taman?”
“Ibu bekerja sebagai tukang sapu disini, Nak.”
“Rumah ibu dimana?”
“Tak jauh dari taman ini, ibu hanya orang miskin yang tak punya apa-apa, Nak.”
“Bolehkah saya berkunjung ke rumah ibu?”
            “Boleh, Nak. Namun rumah ibu kecil dan sempit.”
            “Tak apa, Bu. Saya hanya ingin bersilaturahim dengan Ibu,”
            “Ya sudah, Nak. Ibu harus bekerja lagi.”
            “Trima kasih ya, Bu”
            Aku pulang ke rumah penuh dengan rasa bahagia. Ku ceritakan semuanya pada tanteku. Tanteku ikut merasa bahagia karena melihat aku yang sangat bersemangat ketika aku sedang menceritakan kejadian tadi di taman.
***
            Sekarang hari-hariku berwarna. Aku mencoba untuk mengikhlaskan kepergian kedua orang tuaku. Dan sekarang aku sudah mempunyai toko lukisan sendiri. Aku sangat senang sudah memiliki penghasilan sendiri, hidupku sudah tak bergantung pada tanteku. Benar kata-kata ibuku, ‘hidup tak selamanya susah dan tak selamanya senang, ada saatnya kita gagal dan ada saatnya kita tersenyum lebar karena keberhasilan kita’. Aku akan selalu ingat kata-kata mutiara ibuku. Aku juga takkan pernah melupakan di saat aku buta.

Rabu, 20 Oktober 2010

10 alasan anda harus berhenti merokok

Mengapa harus berhenti merokok?

1 . Impootensi
Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.

2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.

3. Gigi berbercak dan nafas bau. Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau. Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.

5. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.

6. Depresi
Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.

7. Panutan yang buruk bagi anak. Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.

8. Kebakaran!
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.

9: Sirkulasi darah yang buruk
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.

10. Terkesan bodoh
jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.
Kami menyediakan ramuan herbal tradisional untuk membantu Anda berhenti merokok, Bin Nafees herbal dari ramuan rempah rempah di jazirah Arab. Herbal Asli arab di buat dan di uji laboratorium di Arab Saudi, 100% herbal aman tanpa efek samping.

ramuan herbal berhenti merokok

Merokok Bikin Kamu Kaya ????????????????

wow , judulnya ngeri ya ?
tapi bagi para perokok jangan seneng dulu , hehe .
karena merokok bikin kaya apanya nih ?
maksud kaya disini itu kaya akan penyakit , kaya akan masalah dan tentunya kaya akan dosa .
sekarang kalian tau kan apa maksudnya kaya yang disini ?
dan aku harap kalian tidak terjerumus untuk mencoba merokok .


emang susah sih ngilangin kecanduan biar gag ngrokok .
tapi apa salahnya untuk mencoba?
tapi kalo yang udah ngrokok jangan marah ya ?
itu kan hak kalian , aku hanya menyarankan , hehe .


ni gambar struktur rokok dan bahan penyusunnya .






dan ini gambar penyakit akibat merokok .




ngeri kan ?
makanya jangan coba2 deh buat ngrokok .


dan sekarang aku mau liatin tubuh orang perokok .








kalian udah tau akibatnya rokok kan ?
kalau kalian masih sayang sama tubuh kalian , aku saranin gag usah ngrokok deh .

MCR Keren Abis ...........................

Lupakan semua yang berbicara tentang membolos shtick dan berfokus pada punk cepat-dan-marah. My Chemical Romance memiliki satu sentimen mereka ingin mendapatkan di dalam album baru mereka, yang gema apa Grand Funk Railroad dekade lalu berkata: "Kami sebuah band amerika."

"Unsur punk adalah sesuatu yang banyak orang bicarakan. Saya pikir begitu aku bilang kami mencabut marching band, mereka menganggap hal itu akan menjadi rekaman punk," kata Gerard Way MTV News bulan lalu di San Diego Comic- Con, di mana dia mempromosikan "Umbrella Academy: Hotel Oblivion," seri ketiga komiknya memenangkan Eisner. "Maksudku, itu pasti lebih agresif, tapi bagiku rasanya seperti perayaan rock and roll Rasanya seperti surat cinta sejati untuk rock and roll.. Ada sesuatu tentang menjadi sebuah band rock-and-roll Amerika yang telah kami jenis tumbuh menjadi dan kami sangat bangga dengan Dan saya berpikir bahwa yang kita merayakan dengan catatan ini.. ada agenda, tidak ada misi, itu hanya tentang rock and roll. "

Sebagai bukti, lihat rekaman penggemar "Death Before Disco," salah satu dari tiga lagu baru MCR meluncurkan Jumat lalu, selama pertunjukan rahasia di Roxy di Los Angeles. Ini nomor, pengisian tinju-memompa yang ingat Kota Motor pompa dari MC5 dan penyangga LA kepandaian khusus tersebut. Dan untuk membantu mereka mempertajam pada getaran yang lebih jauh lagi, mereka telah mengetuk produser Brendan O'Brien - yang dilakukan album untuk Bruce Springsteen, Pearl Jam dan Mastodon, untuk hanya beberapa nama - untuk memimpin sesi untuk album baru.

"Kami bekerja sangat senang dengan Brendan O'Brien," kata Way. "Kita mengasihi, kami memiliki waktu terbaik dalam hidup kita Ini ledakan total.. Saya merasa seperti itu semakin dekat untuk menjadi selesai. Kami sedang melakukan pelacakan sekarang. Ada judul tidak ada lagi. Ini gila - ini adalah yang pertama waktu kami menunggu untuk benar-benar jauh ke dalam proyek sebelum [memilih] judul aku benar-benar jenis gembira tentang itu. Ini semacam 'apapun itu'. pada saat ini, tapi aku sangat senang dengan lagu-lagu. "

Way mengatakan ada masih ada tanggal rilis untuk album baru, meskipun dia menambahkan, "Ini aman untuk mengatakan hal itu akan datang tahun depan." Ini semua sesuai dengan band terbuka, pendekatan cepat-dan-lepas untuk merekam dan menulis, yang pertama bagi MCR, yang - hingga saat ini - telah membuat hidup mereka pada tarif konseptual luas.
"Ini sebenarnya semacam pembebasan," kata Way. "Aku menulis lirik hanya tentang apa lagu yang bercerita, bukan sendok sepatu mencoba sesuatu ke dalam alur cerita. Aku akan mengatakan mereka semua memiliki cerita mereka sendiri sedikit. Beberapa dari mereka adalah langsung, kehidupan nyata hal-hal yang terjadi pada kami atau aku Beberapa dari mereka. fiksi, [karena] saya tidak ingin kehilangan sisi itu. Salah satu hal yang saya benar-benar menyukai tentang Tiga Cheers for Revenge Sweet adalah bahwa kita mengambil orang-orang di perjalanan dengan masing-masing video dan masing-masing tunggal, meskipun rekor konsep The Black Parade tidak melakukan hal itu.. Ini macet semua jalan sampai kaku visi ini sampai akhir, tapi kali ini aku benar-benar bersemangat memberi seseorang sesuatu yang baru setiap waktu. "

Album Baru MCR

Kabar gembira buat kalian penggemar My Chemical Romance yang telah lama menantikan album terbaru dari mereka. My Chemcal Romance telah mengumumkan bahwa album terbaru mereka yang berjudul DANGER DAYS: The True Lives of The Fabulous Killjoys akan dirilis 22 November 2010 oleh label Reprise Records, seperti dikutip dari music-news.com.
Album DANGER DAYS memperkenalkan single utamanya yang berjudul Na Na Na Na (Na Na Na Na Na) dan akan tersedia di penyedia musik digital pada Kamis, 28 September 2010. Ini adalah lagu pertama terbaru dari My Chemical Romance sejak mereka melepaskan album ketiga mereka yang meraih Platinum, THE BLACK PARADE bulan Oktober 2006 silam.

Akankah album ini bisa menyamaai kesuksesan album THE BLACK PARADE yang meraih posisi nomor 2 di tangga album Billboards 200 yang terjual lebih dari 240.000 copy selama minggu pertama setelah rilisnya? Kita tunggu kabar terbaru dari band asal New Jersey ini.